Kepemilikan Aset Tetap dalam perusahaan tentunya tidak lepas dari adanya Depresiasi atau Penyusutan. Sebenarnya apa itu Depresiasi? Depresiasi adalah berkurangnya nilai aset yang dikarenakan usia dari suatu aset atau masa pakainya. Pada dunia akuntansi Penyusutan sangat diperlukan untuk menghitung kembali nilai aset tetap yang dimiliki perusahaan. Seluruh aset tentunya akan diitung penyusutannya, kecuali Tanah karena nilai tanah akan terus naik.
Dalam Menyusutkan aset tetap ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya :
1. Harga Perolehan
Dasar dalam peritungan aset tetap yang utama yaitu harga perolehan. Harga perolehan aset ini baik dalam kondisi baru ataupun bekas sebelum dimiliki perushaan.
2. Harga Buku Aset Tetap
Nilai buku adalah hasil dari nilai perolehan dikurangi dengan depresiasi.
3. Usia Ekonomis Aset
Usia ekonomis aset berhubungan dengan kondisi dan manfaat dari aset tersebut dari digunakan hingga tidak dapat digunakan.
4. Nilai residu atau nilai sisa
Nilai residu ini merupakan nilai perkiraan aset yang akan masuk kedalam kas apabila aset tersebut dijual. Nilai ini juga bergantung pada usia eknomis aset setelah dimanfaatkan. Tetapi tidak semua aset memiliki nilai residu
Setelah mengetahui faktor yang mempengaruhi dalam menyusutkan aset, selanjutnya terdapat beberapa metode Penyusutan aset tetap.
1. Garis Lurus
Metode garis lurus ini akan menghasilkan biaya penyusutan yang nilai nya sama dari awal aset tersebut dimiliki sampai usia ekonomis aset tersebut berakhir.
Rumus Perhitungan :
Contoh Kasus :
Pada tahun 2021 PT ABC membeli Kendaraan senilai 100.000.000 dengan nilai residu 5.000.000, dengan masa manfaat 5 tahun. Perhitungan Penyusutan Kendaraan PT ABC adalah:
=(100.000.000 – 5.000.000) / 5 Tahun
= 95.000.000 / 5 Tahun
=19.000.000 per tahun
Tahun |
Biaya Penyusutan |
Depresiasi |
Nilai Buku |
|
|
|
95.000.000 |
1 |
19.000.000 |
19.000.000 |
76.000.000 |
2 |
19.000.000 |
38.000.000 |
57.000.000 |
3 |
19.000.000 |
57.000.000 |
38.000.000 |
4 |
19.000.000 |
76.000.000 |
19.000.000 |
5 |
19.000.000 |
95.000.000 |
0 |
2. Saldo Menurun
Metode penyusutan ini dihitung menggunakan presentase dari suatu harga buku pada tahun tertentu.
Rumus Perhitungan :
(100% : Usia ekonimis) x Nilai Buku Sebelumnya
Contoh Kasus :
Pada tahun 2021 PT ABC membeli Kendaraan senilai 100.000.000 dengan nilai residu 5.000.000, dengan masa manfaat 5 tahun. Perhitungan Penyusutan Kendaraan PT ABC adalah:
Persentase Penyusutan :
= 100% : usia ekonomis
= 100% : 5
= 20%
Tahun |
Persentase Penyusutan |
Biaya Penyusutan |
Depresiasi |
Nilai Buku |
|
|
|
|
95.000.000 |
1 |
20% |
19.000.000 |
19.000.000 |
76.000.000 |
2 |
20% |
15.200.000 |
34.200.000 |
60.800.000 |
3 |
20% |
12.160.000 |
46.360.000 |
48.640.000 |
4 |
20% |
9.728.000 |
56.088.000 |
38.912.000 |
5 |
20% |
38.912.000 |
95.000.000 |
0 |
3. Jumlah Angka Tahun
Metode penyusutan ini menggunakan jumlah angka tahun, dan penyusutan setiap tahun nya akan mengecil.
Rumus Perhitungan :
(Sisa Usia ekonomis :jumlah angka tahun) x (Nilai perolehan – Nilai
Contoh Kasus :
PT BCD membeli mesin untuk operasional produksi dengan harga 50.000.000 dan nilai residu 5.000.000 dengan perkiraan masa manfaat 5 tahun. Perhitungan Penyusutan Kendaraan PT BCD adalah:
Untuk penyusutan tahun pertama : (5:15) x (50.000.000 – 5.000.000)
: (5:15) x 45.000.000
: 15.000.000
Untuk penyusutan tahun kedua : (4:15) x (50.000.000 – 5.000.000)
: (4:15) x 45.000.000
: 12.000.000
Tahun |
Biaya Penyusutan |
Depresiasi |
Nilai Buku |
|
|
|
45.000.000 |
1 |
15.000.000 |
15.000.000 |
30.000.000 |
2 |
12.000.000 |
27.000.000 |
18.000.000 |
3 |
9.000.000 |
36.000.000 |
9.000.000 |
4 |
6.000.000 |
42.000.000 |
3.000.000 |
5 |
3.000.000 |
45.000.000 |
0 |
4. Metode Satuan Jam Kerja
Perhitungan Metode penyusutan satuan jam kerja ini berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan.
Rumus Perhitungan :
Penyusutan = Jam Kerja yang dapat dicapai x Tarif depresiasi tiap jam
Tarif Depresiasi tiap jam = (Nilai perolehan – nilai depresiasi ) : jumlah total jam kerja penggunaan aset tetap
Contoh Kasus :
PT BCD membeli mesin untuk operasional produksi dengan harga 50.000.000 dan nilai residu 5.000.000 dengan perkiraan kemampuan kapasitas produksi 5.000 jam. Rata rata produksi per tahun 1.000 jam. Perhitungan Penyusutan Kendaraan PT BCD adalah:
Tarif Depresiasi : (50.000.000 – 5.000.000) : 5.000
: 45.000.000 : 5.000
: 9.000 per jam
Penyusutan : 1.000 x 9.000
: 9.000.000
Jam Produksi |
Biaya Penyusutan |
Depresiasi |
Nilai Buku |
|
|
|
45.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
9.000.000 |
36.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
18.000.000 |
27.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
27.000.000 |
18.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
36.000.000 |
9.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
45.000.000 |
0 |
5. Metode Satuan Hasil Produksi
Metode penyusutan ini dihitung berdasarkan dengan jumlah satuan produksi yang dihasilkan pada periode tertentu.
Rumus Perhitungan :
Penyusutan = Produk yang dapat dicapai x Tarif depresiasi tiap jam
Tarif Depresiasi tiap jam = (Nilai perolehan – nilai depresiasi ) : jumlah total produk yang dhasilkan
Contoh Kasus :
PT BCD membeli mesin untuk operasional produksi dengan harga 50.000.000 dan nilai residu 5.000.000 dengan kapasitas produksi sebanyak 5.000 unit . Rata rata produk yang dihasilkan per tahun 1.000 unit. Perhitungan Penyusutan Kendaraan PT BCD adalah:
Tarif Depresiasi : (50.000.000 – 5.000.000) : 5.000
: 45.000.000 : 5.000
: 9.000 per unit
Penyusutan : 1.000 x 9.000
: 9.000.000
Produksi Per Unit |
Biaya Penyusutan |
Depresiasi |
Nilai Buku |
|
|
|
45.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
9.000.000 |
36.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
18.000.000 |
27.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
27.000.000 |
18.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
36.000.000 |
9.000.000 |
1.000 |
9.000.000 |
45.000.000 |
0 |
Sumber Materi :
https://accurate.id/akuntansi/metode-penyusutan-aktiva-tetap/
https://majoo.id/solusi/detail/metode-penyusutan-aktiva-tetap